ALIH BAHASA/TRANSLATE

Sabtu, 30 Mei 2020

ADA APA DENGAN TAMU KITA...??

loading...


TAMU

Jangan biasakan menutup pintu dengan tujuan  agar tidak ada yang bertamu, Apalagi menutup jalan memasang portal...

Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah SAW karena perilaku suaminya.

Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan.

Namun ia tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasulullah SAW tentang hal itu.

Setelah beberapa waktu ...

Rasulullah SAW pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah SAW tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah SAW.

Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat. 

Dia melakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya.

Ketika Rasulullah SAW akan pergi dari rumah itu, beliau berkata kepada sang suami :

قال للزوج عندما أخرج من بيتك دع زوجتك تنظر إلى الباب الذي أخرج منه

Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."

Maka sang istri melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya dibelakang Rasulullah SAW

Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

فقال لها رسول الله هكذا دائما عندما يخرج الضيوف من بيتكِ يخرج كل البلاء والضرر والدواب من منزلكِ 

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Seperti itulah yang terjadi setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pulalah segala bala, bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."

Maka inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya.

Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai Allah.

Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau orang dewasa.

Rumah yang di dalamnya turun rahmat dan berbagai keberkahan dari langit.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا أراد الله بقوم خيراً أهدى لهم هدية.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika Allah menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka Allah akan memberikan hadiah kepada mereka."

Para sahabat bertanya, "Hadiah apakah itu,  ya Rasulallah ?"

 قال : الضيف ينزل برزقه، ويرتحل بذنوب أهل البيت ".

Rasulullah SAW bersabda, "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

وقال صلى الله عليه وسلم : كل بيت لا يدخل فيه الضيف لا تدخله الملائكة ".

Rasulullah SAW bersabda, "Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk kedalamnya."

 وقال صلى الله عليه وسلم : " الضيف دليل الجنة ".

Rasul Saw bersabda, "Tamu adalah penunjuk jalan menuju surga."

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

Semoga Bermanfaat ...

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Jumat, 29 Mei 2020

HUKUM MENGGABUNGKAN MANDI JUNUB DAN JUM'AT

loading...



Pada Kesempatan Kali Ini kita Akan Membahas Pertanyaan Pertanyaan Para Pembaca Setia KAJIAN ULYA  Tentang Hukum Menggabungkan Mandi Jumat dan Mandi Junub yang masih banyak Belum diketahui oleh Saudara Saudari kita yang lain.


Apakah boleh menggabungkan antara mandi Jumat dan mandi junub?

Mengenai perintah mandi ketika junub disebutkan ayat,


وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

“Dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6). Maksud ayat ini kata Asy Syaukani, “(Bagi yang dapati air) ketika junub, hendaklah mandi dengan air.” (Fathul Qadir, 2: 28).

Adapun dalil dari hadits ,

إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ ثُمَّ جَهَدَهَا ، فَقَدْ وَجَبَ الْغَسْلُ

“Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya , pen), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” (HR. Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)

Di dalam riwayat Muslim terdapat tambahan,

وَإِنْ لَمْ يُنْزِلْ

“Walaupun tidak keluar mani”

Dalil-dalil di atas menunjukkan wajibnya mandi ketika junub.

Sedangkan perintah sunnah untuk mandi Jumat disebutkan dalam hadits,

مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَبِهَا وَنِعْمَتْ وَمَنْ اغْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ

“Barangsiapa berwudhu di hari Jum’at, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih afdhol.” (HR. An Nasai no. 1380, At Tirmidzi no. 497 dan Ibnu Majah no. 1091, shahih menurut Syaikh Al Albani).

Imam Nawawi mengatakan, “Menurut madzhab kami -Syafi’i-, mandi Jumat itu sunnah. Mandi Jumat tidaklah wajib yang dihukumi bermaksiat jika ditinggalkan. Hukum mandi Jumat adalah sunnah yang konsekuensinya sama dengan ibadah sunnah yang lain. Inilah pula yang jadi pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in serta ulama setelah itu.” (Al Majmu’, 4: 284).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Mandi jumat itu disunnahkan menurut pendapat yang kuat dalam madzhab Syafi’i. Mandi ini berlaku bagi orang baligh yang menghadiri shalat Jumat dari laki-laki atau perempuan, juga setiap orang yang wajib menghadiri shalat tersebut atau pun tidak. Selain itu tidak disunnahkan.”

Imam Nawawi juga menyebutkan bahwa Imam Syafi’i dan para ulama dalam madzhab Syafi’i menyakatakan, mandi Jumat teranggap jika sudah masuk waktu fajar pada hari Jumat hingga shalat Jumat dilaksanakan. Mandi jumat yang paling afdhol adalah ketika ingin berangkan menuju shalat Jumat. Jika seseorang mandi Jumat sebelum fajar Shubuh pada hari tersebut, tidaklah teranggap.” (Lihat Al Majmu, 1: 161)

Sedangkan mengenai hukum menggabungkan mandi Jumat dan mandi junub telah disebutkan oleh Imam Nawawi, di mana beliau menukil perkataan Ibnu Mundzir bahwa kebanyakan ulama berpendapat, boleh sekali mandi untuk mandi junub dan mandi jumat sekaligus. Inilah yang jadi pendapat Ibnu ‘Umar, Mujahid, Makhul, Malik, Ats Tsauri, Al Auza’i, Asy Syafi’i dan Abu Tsaur. Imam Ahmad berkata, “Aku berharap seperti itu sah.” (Al Majmu’, 4: 285).

Silakan baca selengkapnya mengenai: Kaedah Menggabungkan Niat dan Seputar Mandi Jumat.

Semoga sajian sore ini bermanfaat bagi pembaca setia KAJIAN ULYA sekalian.



Menjelang Ashar di hari Jumat penuh berkah, 10 Dzulqodah 1435 H

Kamis, 07 Mei 2020

APA ITU LAILATUL QODR

loading...
LAILATUL QODR

Apa yang Dimaksud dengan Lailatul Qodr?

Secara bahasa, Lailatul Qodr terdiri dari 2 kata: lail yang berarti malam, dan qodr yang berarti takdir. 

✅ Pada Lailatul Qodr ditulis takdir seluruh makhluk hingga setahun ke depan. Namun, tulisan takdir itu tidaklah berbeda sedikitpun dengan tulisan di Lauhul Mahfudz yang telah tertulis 50 ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Sebagian Ulama’ mengartikan qodr dengan kemuliaan.  

Apa Saja Keutamaan Lailatul Qodr?

1. Al-Quran diturunkan (awal kali) di Lailatul Qodr.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Quran) pada Lailatul Qodr (Q.S al-Qodr:1).

2. Beribadah pada malam itu lebih baik dibandingkan beribadah di 1000 bulan lain yang tidak ada Lailatul Qodr-nya.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya : Lailatul Qodr lebih baik dibandingkan 1000 bulan (Q.S al-Qodr:3).

3. Pada malam itu para Malaikat turun ke bumi.
Para Malaikat yang merupakan penduduk langit turun ke bumi sehingga menimbulkan banyak kebaikan.

تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

Artinya : Para Malaikat dan Jibril turun padanya dengan idzin dari Tuhan mereka dengan membawa segala perkara (kebaikan dan keberkahan)(Q.S al-Qodr:4, tafsir al-Baghowy).

Sangat banyak jumlah Malaikat yang turun ke bumi hingga lebih banyak dari jumlah kerikil di bumi.

وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ فِي الأَرْضِ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْحَصَى

Artinya : Sesungguhnya Malaikat pada malam tersebut di bumi lebih banyak dibandingkan jumlah kerikil (H.R Ahmad, atThoyalisiy, dishahihkan Ibnu Khuzaimah, dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Bushiry dan al-Albany).

4. Keselamatan meliputi malam itu hingga terbit fajar. 

سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya : Keselamatan pada malam itu hingga terbit fajar (Q.S al-Qodr: 5).
  
Mujahid -seorang murid Ibnu Abbas- menjelaskan bahwa pada malam itu tidak ada penyakit dan syaithan sama sekali. Sedangkan Qotadah menjelaskan bahwa maksud keselamatan pada malam itu adalah kebaikan dan keberkahan (Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi (6/179-180)). 

5. Pada malam itu ditulis takdir tahunan setiap makhluk. Ditulis takdir seluruh makhluk sejak malam itu hingga tahun berikutnya.

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

Arti ya : Di dalamnya ditetapkan setiap (takdir) perkara dengan penuh hikmah (bijaksana) (ad-Dukhan:4).

Pada Lailatul Qodr ditulis takdir seluruh makhluk hingga Lailatul Qodr tahun depan (sebagaimana dijelaskan al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolaany dalam Fathul Baari)

Dikutip dari Buku "RAMADHAN BERTABUR BERKAH" (Fiqh Puasa dan Panduan Menjalani Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi).

HELLOW KAWAN, BERHENTILAH MEROKOK

loading...





Inilah Beberapa Alasan Kenapa Saya Harus Berhenti Merokok

Smoking Kills! “Ahh itu hanya propaganda anti rokok” Merokok menyebabkan kanker, serangan jantung? “Ahh banyak yang enggak merokok juga kena kanker dan jantung” “Mati itu kan sudah pasti, merokok atau enggak juga pasti mati,” Itu kata saya saat masih menjadi perokok berat. Saya perokok aktif sejak lulus SMA dan semakin bertambah berat. Jadi kalau dihitung waktu kurang lebih 20 tahun saya menjadi perokok.  

Sekarang sudah hampir 5 tahun saya berhenti total merokok. No Smoking, No Vaping. Emang gampang berhenti merokok? Susah!! Bayangin 20 tahun nikotin mengendap di pembuluh darah otak. Enggak gampang menghilangkan kecanduannya. Sakau itu pasti. Dalam hati kecil semua perokok pasti ada keinginan untuk berhenti. Kita tahu kok merokok merugikan kesehatan. Kita tahu kok merokok bakar duit, kita tahu kok merokok itu egois, kita tahu kok merokok itu banyak mudharatnya. Tapi merokok itu nagih. Itu masalahnya. Bukan soal jantan atau gak. Kita kan bukan lagi anak ABG yang butuh eksistensi kejantanan.  
Asem. itu rasanya mulut yang gak kena asap rokok. Apalagi kalau lagi ngopi. Waah itu teman rokok sejati. Aroma kopi bercampur asap rokok itu sejuta rasanya, bro! Saking nagihnya, kita sering tidak peduli dengan orang lain pada saat merokok, bahwa asapnya yang keluar dari mulut dan hidung kita terhirup oleh orang lain, bahkan oleh istri dan anak kita. Asapnya terhempas ke muka orang lain yang kita tidak perduli dia suka atau tidak. Yang penting kita asik. Sekali lagi, asiiikk! Mau kampanye kesehatan seperti apapun gak bakal mempan. Ustad ceramahin soal rokok, masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Apalagi istri yang ngomong, masuk kuping kanan aja udah gak dikasih lewat. Apalagi saya kemudian kerja di sebuah perusahaan rokok multinasional, yang produknya saya hisap. Tambah kuat alasan pembenaran untuk merokok. Wong gaji gue justru dari rokok yang saya hisap. Mau apa lo? Merdeka!  

Tapi hati kecil masih mencoba berbisik. Pelan sekali. Kata orang hati kecil itu adalah kebenaran. Suara Ilahi. Hati kecil itu suci dan gak pernah bohong. “Heii..berhentilah merokok. Kamu sudah tau alasannya kan. Jangan mencari pembenaran terus lah,” katanya. Hanya dia yang masih berani menegur. Saya mendengarkannya sambil menghembuskan asap rokok diselingi kopi hitam. Nikmat sekali. “Kamu benar wahai hati kecil. Tapi Saya belum tersentuh kenapa saya harus berhenti merokok,” jawabku. Hati kecil terdiam. Berdoa yang terbaik untukku.  
Terusik perbincangan diri itu, saya buka laptop. Liat YouTube soal bahaya merokok. Eksperimen orang tentang bahaya rokok. Video itu sudah saya tonton puluhan kali. Gak ada yang baru. Mataku mulai berat. Mengantuk. Saya masuk kamar untuk bersiap tidur. Ada dua wajah malaikat kecil saya yang innocent, tanpa dosa. Hati kecil kembali berbisik, “Kamu mau lihat mereka jadi orang besar, jalan-jalan bersama keliling dunia. Melihat mereka menikah. Bermain bersama cucu?” Iya, saya mau!! Kataku cepat. “Tapi bisa juga ada skenario lain. Kamu hanya jalan-jalan di rumah sakit. Masih untung kalau bisa jalan, kalau stroke gak bisa ngapa-ngapain. Mending kalau langsung mati. Selesai. Gak nyusahin orang. Terus duit yang kami kumpulkan sekarang, boro boro buat jalan jalan, pasti habis untuk dokter dan obat. Perusahaan rokok yang kamu hisap sekarang apa mau nanggung biayanya?”  

Merasa dapat momentum, si hati kecil nyerocos aja. Cerewet sekali. Kali ini saya yang terdiam mendengarkan. Sayup-sayup hati kecil yang jadi cerewet, di depan saya gambaran dua wajah mungil tak berdosa itu begitu berharga. Semua yang saya kerjakan hari ini. Berangkat pagi pulang tengah malam adalah untuk masa depan mereka. Mereka adalah tenaga superpower saya. Saya tidak mau masa depan mereka pelan-pelan menghilang karena batang batang rokok yang saya hisap. Kenikmatan sesaat, untuk penderitaan yang panjang. Kalau saya terus merokok, saya menyiapkan penyakit berat untuk saya sendiri, saya menggali kubur sendiri, dan saya akan menyisakan rumah gubuk dari kardus untuk mereka. Naudzubillah min zalik. Ya Allah jangan jadikan hambamu termasuk orang yang zalim. Apalagi zalim terhadap keluarga, terhadap istri dan buah hati tercinta. Saya tertunduk. Ada setetes air mata mengalir. Kamu benar dan menang wahai hati kecil. Bismillah, demi dua wajah mungil ini, mulai detik ini juga saya niatkan berhenti merokok. Niat yang paling dalam.  

Saya keluar kamar. Mengambil bungkus rokok yang masih penuh itu dan buang ke tempat sampah. Saya ambil semua puluhan koleksi lighter saya yang kece-kece, buang. Saya ambil semua asbak, buang. Saya buang semua yang akan menghambat masa depan anak-anak saya. 

Besoknya saya sampaikan ke semua teman teman perokok bahwa saya berhenti dan minta dukungan mereka untuk tidak menawarkan saya rokok dan juga mengingatkan jika saya sakau dan khilaf. Hari-hari setelah itu tidak mudah. 3 bulan sakau menghilangkan efek nikotin. Tapi tekad sudah bulat. Nikotin tidak boleh menang. Nikotin tidak boleh merenggut masa depan anak-anak saya. Hari ini, hampir 5 tahun berlalu dari ketergantungan rokok. Masih panjang perjuangan merajut masa depan anak anak.  

Selamat berhenti merokok, untuk para Ayah bebas rokok, pejuang masa depan...!!

Semoga Artikel ini Bermanfaat Bagi Kita dan Para Pembaca Setia Blog KAJIAN ULYA semuanya, Aamiin Aamiin Ya Rabbal'alamiin

Selasa, 05 Mei 2020

MOTIVASI MENGERJAKAN SHOLAT TARAWIH

loading...

MOTIVASI BAGI KITA SUPAYA RINGAN MENGERJAKAN SHALAT TARAWIH 

✅ Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin rahimahullah berkata,

Dan Rasulullah ﷺ telah menganjurkan agar menegakkan shalat sunnah tarawih ini.

•  Rasulullah ﷺ bersabda, 

مَن قامَ رمضانَ إيمانًا واحتِسابًا غُفِرَ لَهُ ما تقدَّمَ من ذنبِهِ 

“Barang siapa yang mengerjakan shalat malam bulan Ramadhan (tarawih) karena iman dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” HR. Al-Bukhari (37) dan Muslim (759)


AGAR DOSA DIAMPUNI DENGAN SEBAB SHALAT TARAWIH

Dari sabda Nabi Muhammad ﷺ di atas ulama menjelaskan ada dua hal yang harus terpenuhi agar seseorang diampuni dosanya. 

1️⃣  Ikhlas ketika melaksanakannya, 
2️⃣  Mengerjakannya di seluruh malam Ramadhan. 

▫️ Untuk ketentuan pertama, ini berdasarkan sabda beliau ﷺ di atas, '.. karena iman dan mengharap pahala.'

▪️ Asy-Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan hadits ini, 

"Sesungguhnya keikhlasan memiliki pengaruh dalam masalah pahala. Berdasarkan pada sabda Nabi, 'dia [mengerjakan tarawih] karena iman', artinya, dia mengerjakan tarawih bukan karena adat, bukan karena orang-orang melakukannya, tapi dia mengerjakannya karena beriman kepada Allah dan yakin dengan janji-Nya." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, VII/479)

Masih dalam penjelasan hadits yang sama,

▪️ Asy-Syaikh al-Utsaimin rahimahullah berkata, 

"Orang yang mengerjakan shalat tarawih sebagai suatu kebiasaan saja maka dia tidak mendapatkan pengampunan dosa. Seperti keadaan banyak orang di zaman sekarang, mereka mengerjakan shalat tarawih di bulan Ramadhan karena itu sudah kebiasaan mereka. Oleh sebab itu kamu dapati mayoritas mereka tidak ada khusyuk ketika menjalankan shalat tersebut, tidak ada thuma'ninah. Bahkan mereka mematuk seperti burung gagak. 

Seseorang yang saya percaya pernah menceritakan kepadaku, ketika dia masuk ke dalam masjid orang-orang sedang shalat tarawih, mereka seakan bermain-main, mereka mematuk seperti burung. Dia bercerita, ketika tidur dia melihat di dalam mimpinya seakan dia masuk ke dalam masjid tadi sedangkan mereka yang di dalam sedang menari-nari, artinya shalat mereka sebatas jadi main-main belaka. 

Tidak diragukan bahwa sebagian imam - kami mohon kepada Allah agar memberikan hidayah untuk kami dan mereka- mereka mengerjakan shalat tarawih seperti shalat main-main, sampai-sampai makmum tidak memungkinkan untuk membaca tasbih di waktu rukuk dan membaca tahmid (robbanaa wa lakalhamdu) setelahnya, tidak sempat membaca tasbih ketika sujud, sampai ketika pada saat duduk tahiyat kamu pun bisa merasa ragu apakah para imam itu telah menyempurnakan tahiyat awal atau belum?

Dan ini merupakan bentuk kekurangan dalam hal iman. Karena orang yang beriman dan mengharapkan pahala tidak mungkin dia cara shalatnya seperti ini." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, VII/484)

▫️ Dan ketentuan kedua, diambil dari sabda Rasulullah ﷺ 'mengerjakan shalat malam bulan Ramadhan.'

▪️ Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata, 

"Pelaksanaan shalat tarawih dituntut untuk dilakukan pada semua malam bulan Ramadhan, tidak hanya dikerjakan di sejumlah malam saja, berdasarkan sabda beliau ﷺ, 'barang siapa mengerjakan shalat malam bulan Ramadhan.' 

Dan ini tidaklah tepat kecuali untuk orang yang melaksanakan shalat tarawih pada seluruh malam bulan Ramadhan, dia tidak meninggalkan satu malam pun sehingga dia bisa mendapatkan pahala ini, yaitu diampuni dosa-dosanya yang sudah lewat. 

Adapun orang yang melaksanakannya di sebagian malam tapi malam-malam lainnya tidak maka dia hanya dituliskan mendapatkan pahala seukuran yang dia kerjakan dan kedudukannya lebih di bawah daripada orang yang melaksanakannya sebulan penuh." (Tashil al-Ilmam, III/265)¹

¹ Baca juga penjelasan semisal ini di Subul as-Salam (IV/147) dan Fath Dzil Jalali wal Ikram (VII/477) 

Tapi jika dia terlewatkan satu malam atau beberapa malam disebabkan udzur seperti sakit, ketiduran, kantuk yang sangat, dan lain-lain maka tentu diharapkan dia tetap mendapatkan keutamaan tersebut.