loading...
NIKMAT MENDAPAT MUSIBAH
Saudara Saudariku seiman...
Mungkin sepintas jika Anda membaca judul diatas akan bertanya-tanya...
Bagaimana mungkin pada suatu musibah terdapat sebuah kenikmatan ?
»» Sungguh jika seseorang mengetahui hakikat apa yang terdapat dibalik musibah maka ia akan merasakan suatu kenikmatan tersendiri yang akan memunculkan kesabaran, kesyukuran bahkan keridhaan terhadap takdir Allah Azza wa Jalla.
Saudara Saudariku seiman...
Mari kita membaca sepintas penjelasan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
" فمن تمام نعمة الله على عباده المؤمنين أن ينزل بهم الشدة والضر ما يلجئهم إلى توحيده فيدعونه مخلصين له الدين ويرجونه لا يرجون أحدا سواه، وتتعلق قلوبهم به لا بغيره ، فيحصل لهم من التوكل عليه والإنابة إليه، وحلاوة الإيمان وذوق طعمه، والبراءة من الشرك ما هو أعظم نعمة عليهم من زوال المرض والخوف، أو الجدب، أو حصول اليسر وزوال العسر في المعيشة، فإن ذلك لذات بدنية ونعم دنيوية قد يحصل للكافر منها أعظم مما يحصل للمؤمن. وأما ما يحصل لأهل التوحيد المخلصين لله الدين فأعظم من أن يعبر عن كنهه مقال، أو يستحضر تفصيله بال، ولكل مؤمن من ذلك نصيب بقدر إيمانه ".
»» Maka diantara kesempurnaan nikmat Allah terhadap hamba-Nya yang beriman adalah menurunkan kepada mereka musibah, bahaya dan perkara yang bisa menjadikan mereka bersandar untuk mentauhidkan-Nya, berdoa kepada-Nya dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, menjadikan mereka mengharap hanya kepada-Nya dan tidak kepada selain-Nya, menjadikan hati mereka tergantung kepada-Nya, tidak kepada selain-Nya, maka merekapun merasakan ketawakkalan hanya kepada-Nya, taubat hanya kepada-Nya, serta manisnya keimanan, dan lezatnya rasanya, dan terlepasnya dari kesyirikan yang merupakan kenikmatan bagi meraka yang lebih besar dari sekedar hilangnya penyakit, rasa khawatir, dan mendapatkan kemudahan serta hilangnya kesulitan dalam mata pencarian, maka sungguh perkara ini merupakan kelezatan badan dan kenikmatan dunia semata yang kadang juga dirasakan oleh orang kafir, adapun yang didapatkan ahli tauhid yang mengikhlaskan ibadah kepada Allah maka itu lebih agung daripada yang bisa terucapkan oleh ucapan, atau yang dijelaskan rinciannya, dan setiap orang beriman akan mendapatkan bagian dari kenikmatan tersebut sesuai kadar keimanannya.
Majmu' Al Fatawa (10/333).
Maka janganlah engkau pernah bersedih dengan musibah dan kepedihan yang engkau hadapi wahai kawan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻬِﻨُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺰَﻧُﻮﺍ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢُ ﺍﻟْﺄَﻋْﻠَﻮْﻥَ ﺇِﻥ ﻛُﻨﺘُﻢ ﻣُّﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
"Dan janganlah kalian merasa rendah dan janganlah bersedih, karena kalian adalah yang tertinggi jika kalian beriman."
QS. Ali 'Imran: 138.
Oleh : Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy Hafizhahullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar